Gerai Starbucks Indonesia Gelar Kelas Latte Art Serentak

Tujuan utama kegiatan ini bukan hanya sekadar merayakan kopi, tetapi juga memperkenalkan seni di balik setiap cangkir kepada masyarakat luas. Melalui kelas ini, para peserta diajak memahami bahwa membuat latte bukan sekadar menuangkan susu ke dalam espresso, tetapi juga tentang ketelitian, kreativitas, dan kepekaan terhadap estetika. Barista Starbucks bertindak sebagai mentor yang membimbing peserta langkah demi langkah, mulai dari teknik frothing susu hingga membentuk pola-pola indah seperti hati, tulip, dan rosetta. Suasana di setiap gerai terasa hangat karena kegiatan ini menghadirkan interaksi langsung antara pelanggan dan barista, menciptakan pengalaman yang lebih personal dan menyenangkan.

Selain sisi edukatif, kegiatan ini juga mencerminkan filosofi Starbucks yang ingin memperkuat hubungan antarindividu melalui kopi. Melalui tema “Craft, Crave, and Connection,” Starbucks menegaskan bahwa kopi adalah karya seni yang bisa memicu semangat dan menciptakan kedekatan. Kelas latte art ini menjadi sarana bagi barista untuk menunjukkan kreativitas mereka sekaligus membangun koneksi dengan pelanggan secara lebih dekat. Banyak peserta mengaku mendapat pengalaman baru dan mulai menghargai proses di balik setiap cangkir kopi yang mereka nikmati.

Kelas Latte Art Serentak Di Gelar Gerai Starbucks Indonesia pada 2025 menghadirkan antusiasme luar biasa dari para peserta di seluruh penjuru negeri. Ribuan pelanggan dan pecinta kopi datang ke berbagai gerai Starbucks sejak pagi untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Banyak peserta yang datang berpasangan, bersama teman, atau bahkan sendiri demi merasakan pengalaman menjadi barista sehari. Suasana di setiap gerai tampak hidup dan penuh semangat. Aroma kopi yang khas berpadu dengan tawa dan percakapan hangat antara pelanggan dan barista menciptakan atmosfer yang akrab dan menyenangkan. Beberapa gerai bahkan kehabisan slot peserta karena tingginya minat masyarakat untuk bergabung.

Setiap gerai Starbucks menghadirkan sentuhan unik dalam pelaksanaan kelasnya. Di Jakarta, beberapa gerai menampilkan mini kompetisi antar peserta untuk menciptakan desain latte art terbaik, seperti pola hati, daun, dan angsa. Para barista profesional memberi contoh teknik menuang susu dengan gerakan tangan yang lembut dan presisi, lalu peserta mencoba menirunya dengan bimbingan langsung. Sementara itu, di Bandung, suasana dibuat lebih santai dengan alunan musik akustik yang menambah kesan hangat dan romantis. Di Bali, beberapa gerai menggabungkan elemen lokal dengan memperkenalkan latte art bertema budaya Indonesia, seperti pola batik dan motif ombak khas laut tropis.

Antusiasme juga terlihat dari cara peserta saling berbagi pengalaman dan hasil karya mereka di media sosial. Banyak yang mengunggah foto latte art buatan sendiri dengan caption penuh kebanggaan, menandai teman atau pasangan yang ikut serta. Bagi para barista, kegiatan ini menjadi ajang untuk menunjukkan kreativitas dan kemampuan mereka di depan pelanggan.

Gerai Starbucks Indonesia mengadakan Kelas Latte Art sebagai bagian dari perayaan Bulan Kopi Internasional 2025 dengan Konsep Yang Menarik Dan Penuh Interaksi. Kegiatan ini di selenggarakan secara serentak di lebih dari 300 gerai di seluruh Indonesia, menjadikannya salah satu acara kopi terbesar yang pernah di adakan oleh Starbucks di tanah air. Tujuannya bukan hanya untuk merayakan kopi, tetapi juga untuk memperkenalkan seni di balik pembuatan latte kepada masyarakat luas. Dalam kelas ini, para barista Starbucks bertindak sebagai instruktur yang membimbing peserta mempelajari teknik dasar dalam membuat latte art, mulai dari cara memanaskan susu hingga menuangkannya dengan pola tertentu di atas espresso.

Setiap gerai Starbucks memiliki pendekatan yang sedikit berbeda untuk menciptakan suasana yang unik. Di beberapa gerai besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, kegiatan ini di kemas dalam bentuk mini workshop dengan sesi tanya jawab antara barista dan peserta. Para peserta di ajak untuk mengenal perbedaan tekstur susu, memahami suhu ideal, serta belajar mengontrol aliran tuangan agar menghasilkan pola yang halus. Di kota lain, seperti Yogyakarta dan Bali, acara di buat lebih santai dengan dekorasi bernuansa hangat dan musik akustik untuk menambah kenyamanan suasana. Tak sedikit juga gerai yang menambahkan kompetisi kecil antar peserta untuk memperebutkan gelar “Latte Art Terbaik” hari itu.

Antusiasme masyarakat terlihat dari penuhnya slot pendaftaran di banyak gerai. Banyak pelanggan yang tertarik mengikuti kegiatan ini karena ingin mencoba langsung proses. Di balik setiap cangkir kopi yang biasa mereka nikmati. Bagi sebagian orang, kelas ini menjadi pengalaman baru yang menyenangkan dan edukatif. Sementara bagi para barista, ini menjadi kesempatan untuk berbagi ilmu dan memperlihatkan keahlian mereka.

Acara Kelas Latte Art yang di gelar Starbucks Indonesia pada 2025 menjadi langkah nyata. Dalam Memperkenalkan Seni Kopi Kepada Masyarakat Luas. Selama ini, banyak orang hanya mengenal kopi sebagai minuman yang di nikmati. Setiap hari tanpa memahami proses dan kreativitas di balik penyajiannya. Melalui kegiatan ini, Starbucks membuka kesempatan bagi pelanggan. Untuk melihat langsung bagaimana barista menciptakan karya seni di atas cangkir kopi mereka. Dalam setiap sesi, peserta tidak hanya di ajarkan cara menuangkan susu ke dalam espresso. Tetapi juga di ajak memahami filosofi di balik latte art. Bahwa setiap cangkir adalah hasil kombinasi antara teknik, kesabaran, dan ekspresi artistik.

Acara ini juga menjadikan kopi sebagai media interaksi yang menyenangkan dan edukatif. Para barista berperan sebagai mentor yang membimbing peserta dengan sabar. Menjelaskan detail teknis seperti cara membuat busa susu yang sempurna, teknik tuang untuk menghasilkan pola. Hingga tips menjaga suhu agar cita rasa tetap seimbang. Bagi banyak peserta, pengalaman ini membuka wawasan baru bahwa seni dalam kopi. Tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada visual dan makna di balik setiap gerakan tangan barista. Dengan pendekatan yang interaktif, Starbucks berhasil mengubah persepsi masyarakat. Terhadap kopi dari sekadar minuman menjadi bentuk seni yang bisa di nikmati oleh siapa saja.

Di sisi lain, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara pelanggan dan komunitas kopi. Saat peserta berlatih membuat pola hati atau daun di atas latte mereka. Suasana di gerai berubah menjadi ruang kreatif yang hangat. Banyak peserta yang kemudian tertarik untuk lebih mengenal dunia kopi, mulai dari asal biji hingga proses penyeduhan. Inilah kegiatan menarik yang di adakan Gerai Starbucks Indonesia.